Sunday, March 11, 2007

Bagus di Trek Lurus

kecewa saya......!!!!!!!!

pesan singkat berisikan dua kata itu masuk ke ponsel saya sesaat setelah siaran langsung balapan MotoGP selesai ditayangkan dari Sirkuit Losail, Doha, Qatar, Sabtu lalu. Seorang rekan yang juga fans berat Valentino Rossi mengekspresikan perasaannya lewat sms tadi.

Picture: Casey Stoner in action (www.motogp.com)


Pasalnya, "The Doctor" yang tergabung dalam Fiat Yamaha Team, ini hanya bisa masuk finish di urutan ke-2. Tepat di belakang Casey Stoner (Ducati Marlboro Team) yang menjadi jawara pada pembukaan musim balap 2007 ini. Kemenangan Stoner di awal musim, sekaligus sebagai pertanda bahwa "podium satu" bukan hanya dominasi para pembalap asal Italia dan Spanyol saja.

Pembalap asal Australia berusia 21 tahun, ini start pada posisi 2. Yaitu 0.005 detik lebih lambat dari pole position yang diraih Rossi: 1'55''002. Posisi start di belakang Stoner, ditempati pembalap Yamaha lainnya, Collin Edwards yang sempat mencatatkan waktu tercepat pada sesi awal latihan di sirkuit sepanjang 5380 m ini.

Balapan hari itu kembali mengingatkan akan duel antara Honda dan Yamaha di awal musim MotoGP 2006. Kala itu, Rossi harus berjuang mati-matian, untuk kejar-kejaran dengan para pembalap Honda karena masih terbentur masalah getaran motor akibat konstruksi chassis dan pilihan ban yang belum sesuai.

Namun, untuk kali ini, tampaknya para insinyur "garpu tala" harus berpikir ekstra keras mengutik motor Yamaha-M1 untuk menyaingi keandalan akselerasi Ducati di trek lurus. Tidak hanya mengandalkan keahlian pembalapnya melibas tikungan demi tikungan.

Bahkan, pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa pun beberapa kali nyaris menyalip Rossi pada saat top speed. Hanya saja, Pedrosa masih kurang nyali. Karena terlalu cepat melakukan pengereman di ujung trek.

Kesuksesan Stoner melahap 22 lap sebagai yang terdepan boleh jadi sebagai satu pembuktian bahwa dirinya telah mengalami transformasi. Musim lalu, sangat jelas terlihat bahwa mental pembalap bernomor 27, ini acap kali keluar lintasan bila mendapat tekanan lawan. Terutama dari Rossi.

Sekarang, tidak terjadi lagi. Hal itu pun diakui oleh Rossi.
"Hari ini, cara balap Stoner betul-betul sempurna. Meski saya sudah berulang kali menekan, dia tidak sekalipun membuat kesalahan," kata Rossi, seperti yang dikutip dari www.motogp.com.

Lalu, apa kabarnya sang jawara musim 2006 lalu? Nicky Hayden yang masih dalam masa pemulihan akibat cidera, hanya sanggup meraih posisi ke-8. Itu pun setelah jatuhnya Carlos Checa di lap ke-
8. Loris Capirossi, rekan se-tim Stoner, bernasib sama dengan Checa. Dia mesti tersungkur keluar lintasan pada lap ke-6. Padahal, Capirossi sempat tiga kali berturut-turut mencatat fastest lap sebelum jatuh.

e.r.i.c.s.a.m

1 comment:

coDOT said...

Erik Kapirosi yang mana yah? Yang dulu motornya paling gak enak buat dibonceng itu kaan? wakakakakk