Thursday, February 28, 2008

Nonton Film Medley

…sekali datang, dua-tiga studio dimasuki…

Mbak penjaga pintu studio dua cuma cengar-cengir ngeliat gw dan pacar berjalan masuk ke dalam. Si mbak itu, bukannya mo tebar pesona ama qt. Tapi, sepertinya dia masih inget ma tampang gw n pacar. Pasalnya, sekitar 90 menit sebelum itu, dia juga yang nyobek karcis qt di studio 6.

Yup! Hari itu, Jumat, 22 Februari 2008, gw sekaligus nonton dua film berurutan di bioskop yang sama. Udah beberapa hari sebelumnya gw memang niat mo nonton film “Jumper”. Karena, adek gw yang cowok bilang kalo film itu poll banget. Gw jadi penasaran deh.

Setelah pulang kerja, gw dan pacar meluncur ke Mega Bekasi XXI (pacar selalu bilang tempat ini adalah “bioskopnya si Bayu” karena Bayu lah yang kasih rekomendasi ke kita akan bioskop yang gede dan nyaman ini).

Sebelumnya, gw emang udah sounding ke pacar kalo ada film yang dinanti-nantikannya, "Ayat-Ayat Cinta", akan diputar pertama kali untuk special show pada malam itu. Gayung bersambut. Tapi, gw malah jadi bingung. Satu sisi, mood gw sedang pengen nonton “Jumper”, tapi di sisi lain, gw pengen bikin pacar seneng.

Sambil klik si tikus mungil menjelajahi situs www.21cineplex.com, gw putar otak. Dan akhirnya gw punya keyakinan bahwa qt emang bisa nonton 2-2 nya sekaligus.

Walhasil, sampai di lokasi, qt langsung order dua studio sekaligus. Studio 6 untuk “Jumper” jam 19.35 dan “Ayat-ayat Cinta” jam 21.00. Sedikit berbau spekulasi sih. Ah, cuek aja deh. Gas terus! Kepalang tanggung. Empat tiket untuk dua teater dengan tempat duduk di baris “C” pun dalam genggaman.

Gara-gara KFC letaknya kejauhan dari bioskop, qt nonton "Jumper" jadi terlambat sekitar 5 menit. (Jadi penasaran sama awal ceritanya). Ide cerita film ini, oke juga. Bisa pindah dari satu ke daerah lain hanya dengan konsentrasi. Yah, ngga beda jauh sama “pintu ajaib”-nya Doraemon deh. Tapi, "Jumper" punya efek dan bintang yang keren. (daripada si Nobita) Hehehehe

Andai saja gw punya kemampuan kaya gitu, pengen rasanya langsung “loncat” ke kamarnya Sandra Dewi. Pengen liat bengeut-nya dia kalo bangun tidur di pagi hari. Hmmmmmm….. Atau “loncat” ke showroom motor build-up. Cuma untuk pinjem Yamaha R6 buat jalan-jalan.

Sekitar satu jam di dalam studio 6, gw n pacar udah ga konsen karena bentar-bentar ngeliat jam. Takut terlambat lagi ke studio 2. Untungnya, adegan action "Jumper" bikin qt lupa sejenak sama waktu yang memang terlalu mepet.

Film selesai, jarum jam menunjuk pukul 9 lewat 15. Sambil berlari kecil, gw n pacar menuruni tangga. Menerobos antrian keluar dan menuju ke studio 2. Untungnya, film belum mulai. Tapi, hampir semua kursi sudah terisi. Jadi teringat pertama kali kemunculan “Ada Apa Dengan Cinta” di saat film Indonesia sedang terpuruk.

Gw penasaran apa yang membuat film ini punya daya tarik yang begitu kuat. Entah karena novelnya (gw belum baca). Atau, karena trik promosi yang mumpuni. Karena, seinget gw, “ayat-ayat cinta” sudah direncanakan launching akhir tahun lalu. Dan posternya sudah beredar dimana-mana.

Adegan-demi-adegan “ayat-ayat cinta” gw cermati. Mencoba menyelami keistimewaan dari film ini. Hingga penghujung sinema berdurasi 120-an menit ini, gw tidak mendapat sesuatu yang spektakuler. Apalagi, gw ngga nemuin “ayat-ayat cinta” yang dimaksud. “Mana sih ayat-ayat nya itu?” tanya gw dalam hati. Atau, ekspektasi gw yang terlalu berlebihan bahwa ayat-ayat tersebut bisa terjabarkan di dalam film.

Dan kalo gw boleh menilai, sosok Fahri dalam film ini adalah seperti jelmaan dari sosok si Boy dalam “Catatan Si Boy” untuk versi masa sekarang. Di balik tidak terwujudnya ekspektasi gw dalam film, gw cukup puas. Karena pacar bisa menikmati filmnya. “Sayangnya, ada beberapa bagian ngga kaya di novel,” katanya.

Melihat animo penonton film ini, gw rasa, bukannya tidak mungkin nanti akan ada “Ayat-ayat cinta 2” dst. Atau sinetron “Ayat-ayat cinta”.

Malam itu adalah kali ketiga gw nonton bioskop medley. Beberapa bulan lalu, gw n temen sempet nonton "Pocong 3" lanjut ke "Resident Evil: Extinction". Dari liat setan local ke setan impor. Kesuksesannya, cuma gw demen banget ngeliat si Alice a.k.a Milla Jovovich yang sexy itu. Selebihnya, standar banget!

Nah, pengalaman pertama gw nonton medley adalah masa SMP. Bisa dibilang, pada masa itu gw movie freak banget. Hampir setiap film baru, gw kudu nonton. Duitnya pun tabungan dari uang jajan harian dan hasil keuntungan dari jualan kaset kompilasi bajakan di sekolahan.

Suatu hari minggu pada masa itu, sejak berangkat dari rumah, gw sudah niat mau nonton semua film yang ada di Buaran Teater. Salah satunya “Basic Instinct” (kalo gw ga salah inget yah). Gw lupa untuk film yang lainnya. Pertama, gw nonton di Teater 3. Kelar film itu, keluar langsung ngantri buat nonton teater 1. Selanjutnya, teater 4. Dan terakhir teater 2. Wuff.

Untung di 21 jaman sekarang, sekali datang, qt udah bisa langsung pesen buat dua teater dan beda jam sekaligus. Jadi, ga perlu ngantri lagi setiap mau pindah teater.


e.r.i.c.s.a.m

Wednesday, October 31, 2007

Antara Aku, Saya dan Gue

pemakaian kata ganti orang pertama tunggal dalam penulisan blog ini jadi cukup membingungkan bagi saya....eh aku....eh gue... Penyebabnya adalah seorang teman yang berkomentar setelah membaca blog saya....eh aku....eh gue... ini. "Kesannya, bukan elo banget neh!" kritiknya. Setelah saya....eh aku....eh gue... pikir-pikir, ada benernya juga komentarnya dia. Tapi, dalam kehidupan sehari-hari, ketiga kata ganti itu, sering juga saya....eh aku....eh gue...pakai.

Kata ganti 'saya' misalnya, sering dipakai buat ngobrol ma bos, atau orang yang baru dikenal, atau dengan relasi dan client.
Kata ganti 'aku', sering muncul kalo lagi ngobrol ma ortu, ma cewe atau cowo sebaya dan lebih muda yang juga pake kata ganti aku buat ngobrol. Nah, kalo kata ganti gue, lo tau dah..kata itu dipake buat ngobrol ma siapa... Tapi, terkadang, kata ganti yang keluar dari mulut, bukan buat orang yang tepat.

So, saya....eh aku....eh gue...mohon dimaklumi aja kalo kata ganti yang ada dalam blog ini, berbeda-beda. barangkali, itu akan keluar tergantung dari mood saya....eh aku....eh gue... pada waktu nulisnya. Dan buat temen yang berkomentar tadi, "Ini lah aku, saya dan gue!". Tinggal dinikmati aja. Toh, maknanya sama. Okeh..!!


e.r.i.c.s.a.m

Sunday, March 11, 2007

Bagus di Trek Lurus

kecewa saya......!!!!!!!!

pesan singkat berisikan dua kata itu masuk ke ponsel saya sesaat setelah siaran langsung balapan MotoGP selesai ditayangkan dari Sirkuit Losail, Doha, Qatar, Sabtu lalu. Seorang rekan yang juga fans berat Valentino Rossi mengekspresikan perasaannya lewat sms tadi.

Picture: Casey Stoner in action (www.motogp.com)


Pasalnya, "The Doctor" yang tergabung dalam Fiat Yamaha Team, ini hanya bisa masuk finish di urutan ke-2. Tepat di belakang Casey Stoner (Ducati Marlboro Team) yang menjadi jawara pada pembukaan musim balap 2007 ini. Kemenangan Stoner di awal musim, sekaligus sebagai pertanda bahwa "podium satu" bukan hanya dominasi para pembalap asal Italia dan Spanyol saja.

Pembalap asal Australia berusia 21 tahun, ini start pada posisi 2. Yaitu 0.005 detik lebih lambat dari pole position yang diraih Rossi: 1'55''002. Posisi start di belakang Stoner, ditempati pembalap Yamaha lainnya, Collin Edwards yang sempat mencatatkan waktu tercepat pada sesi awal latihan di sirkuit sepanjang 5380 m ini.

Balapan hari itu kembali mengingatkan akan duel antara Honda dan Yamaha di awal musim MotoGP 2006. Kala itu, Rossi harus berjuang mati-matian, untuk kejar-kejaran dengan para pembalap Honda karena masih terbentur masalah getaran motor akibat konstruksi chassis dan pilihan ban yang belum sesuai.

Namun, untuk kali ini, tampaknya para insinyur "garpu tala" harus berpikir ekstra keras mengutik motor Yamaha-M1 untuk menyaingi keandalan akselerasi Ducati di trek lurus. Tidak hanya mengandalkan keahlian pembalapnya melibas tikungan demi tikungan.

Bahkan, pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa pun beberapa kali nyaris menyalip Rossi pada saat top speed. Hanya saja, Pedrosa masih kurang nyali. Karena terlalu cepat melakukan pengereman di ujung trek.

Kesuksesan Stoner melahap 22 lap sebagai yang terdepan boleh jadi sebagai satu pembuktian bahwa dirinya telah mengalami transformasi. Musim lalu, sangat jelas terlihat bahwa mental pembalap bernomor 27, ini acap kali keluar lintasan bila mendapat tekanan lawan. Terutama dari Rossi.

Sekarang, tidak terjadi lagi. Hal itu pun diakui oleh Rossi.
"Hari ini, cara balap Stoner betul-betul sempurna. Meski saya sudah berulang kali menekan, dia tidak sekalipun membuat kesalahan," kata Rossi, seperti yang dikutip dari www.motogp.com.

Lalu, apa kabarnya sang jawara musim 2006 lalu? Nicky Hayden yang masih dalam masa pemulihan akibat cidera, hanya sanggup meraih posisi ke-8. Itu pun setelah jatuhnya Carlos Checa di lap ke-
8. Loris Capirossi, rekan se-tim Stoner, bernasib sama dengan Checa. Dia mesti tersungkur keluar lintasan pada lap ke-6. Padahal, Capirossi sempat tiga kali berturut-turut mencatat fastest lap sebelum jatuh.

e.r.i.c.s.a.m

Friday, February 23, 2007

Pegel

ampuuuuuuuuuuuunnnnnnnnn................!!!!!

dah lama ga ngerasain kemacetan Jakarta di malam hari......ternyata bikin pegel. Bukan cuma tangan, kaki, n otak..... hati juga ikut-ikutan pegel... Kalo tangan dan kaki pegel mah bisa dipijit. Nah, kalo otak dan hati, siapa coba yang bisa mijit...... huh..!!!!

Bener kata temenku: "Ngapain lo ada di jalanan kalo abis ujan. Bakalan macet total!". Bodo amat.... Naek motor ini....!!!!!

Aku pikir, setelah beberapa bulan kutinggalkan Jakarta, kondisinya akan berubah..... Memang berubah siy, tapi malah tambah parah.... Macet...macet....dan macet...... Sengaja aku kemana2 naek motor supaya bisa menerobos kemacetan. (padahal, emang belon mampu beli mobil tuh....hehehehehe). Eh, ternyata, masih sama ajah. Pegel....!!!!!

Masih layak ga siy, Jakarta itu jadi tempat tinggal...?? Tapi, kenapa masih banyak orang datang ke Jakarta yak?? Emang siy, kl ngomongin kemacetan Jakarta, ga akan ada habisnya.... Meskipun, banyak ahli transportasi dari perguruan tinggi Indonesia, teteup aja blon berhasil.

Tapi, kalo dipikir2, pegel di badan belum sirna, pegel otak dan hati belum hilang, uang di kantong udah melayang...... Nilai ekonomis transportasi di jakarta makin miris. Dompet pun, lama-lama semakin tipis. Selain kelamaan duduk di jok yang terus kempis, isinya juga jadi cepat terkikis.

Yah, ujung-ujungnya............ take it or leave it............

Ke Jakarta aku kan kembali.....
Walaupun apa yang kan terjadi....
(by: Koes Plus)


e.r.i.c.s.a.m
yang memimpikan Jakarta bebas macet, bebas banjir, bebas polusi dan bebas korupsi

Monday, February 19, 2007

Janggal

whaaaaaaaaaattttt................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

seruan spontan itu begitu aja keluar dari mulutku setelah membaca tulisan di sebuah spanduk putih. Ceritanya begini niy:

Seperti biasa, setiap pagi, kl lagi di jakarta, aku jadi tukang ojek. Alias nganterin adik kerja ke kantornya. Hari-hari sebelumnya, aku hanya menghabiskan waktu tempuh dari bilangan Pondok Kelapa (rumahku) ke Tebet hingga pulang lagi ke rumah, cuma 30 menit pake motor. Tapi, itu ngga terjadi di hari kemarin (Senin). Aku harus rela bermacet-macet ria. 1,5 jam euy......!!!!!

Sewaktu pergi, aku udah merasa ada yang aneh dalam perjalanan ini. "Pasti ada sesuatu kejadian nih di depan sana. Entah itu ada mobil mogok atau ada kecelakaan," kataku dalam hati. Makin macet, makin penasaran. Dan ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.

Sekitar satu jam, aku baru sampai di flyover Kampung Melayu. "Oooo..... ternyata di situ toh biang keroknya," ujarku sambil ngedumel. Di ujung flyover, ternyata ada sekitar 15 truk sampah yang sedang berbaris (arah pulang-pergi). Yup..!!! Truk-truk itu memang sedang bersiap-siap dimuati sampah-sampah bekas banjir lalu.

Kekesalanku langsung surut melihat kondisi itu. Tapi, kenapa di saat lalu-lintas yang sedang padat itu, kok ngga ada petugas yang ngatur arus yah... "Mana polisi atau Pol-PP nya nih? tanyaku". Ah sudah lah.... waktu terus berjalan.... Gas poll.....

Sambil tengok kanan-kiri, aku melihat sebuah tulisan yang agak menggangguku.... Tulisan itu tertera di seluruh spanduk putih yang diikat di bak truk-truk tadi. Tulisannya:
"PEMDA DKI & PONDOK INDAH
Bersihkan sampah banjir....!!!"

Aku langsung bertanya-tanya dalam hati, "Apa sih maksudnya?". Tulisan itu berupa seruan? Berupa ajakan? Atau berupa suruhan? Dan siapa itu Pondok Indah? Lantas, siapa yang harus membersihkan? Atau itu sebuah spanduk aksi demonstrasi? Tapi, ngga tertulis siapa yang menyatakan itu. Kok sepertinya menyesatkan yah........Di ruang publik pula...!!!

Jadi, sebenarnya, spanduk itu dari siapa? oleh siapa? dan untuk siapa siy?
Ada rekans yang bisa comment untuk membantuku dalam pencerahan makna itu. Karena, bagiku, rangkaian kata-katanya itu amat mengganggu......

Tanpa mengurangi rasa terima kasih bagi pihak-pihak yang membersihkan sampah akibat banjir yah.

regards,
e.r.ic.s.a.m

Hitam

yuuuupppppppp.................!!!!!!!!!!!!!

sengaja memang ku pilih template blog ini dengan background warna hitam. Entah kenapa yah aku amat suka kelir ini.....!!!!!

Sebagian orang bilang kalau hitam itu mewakili suasana yang kelam dan temaram. Sebagian lagi ada yang bilang itu bermakna eksklusif, mewah dan elegan. Eh, ada juga yang bilang kalau hitam itu misterius dan sangar. Bahkan, seksi dan menggairahkan. Kata orang yang doyan fashion, hitam itu netral yang bisa masuk ke mana aja.
Mungkin ada juga makna lain yang aku belum denger.......

Ah, biarin aja lah apa kata mereka. Toh, "satria baja hitam" yang pake kostum hijau itu (kl ga salah inget yah) pake kata hitam di belakangnya. Kenapa bukan satria baja ijo.....?? Mungkin karena dia takut bersaing sama si kolor ijo kali yeeeeeeeeeeeeee...........

Superman aja tuh sebenernya mau pake seragam hitam..... Tapi sayang, kostumnya udah diborong mulu ama Batman. Jadi, dia selalu kehabisan deh....

Hampir 80 persen lemariku berisikan pakaian warna hitam (termasuk kaos-kaos suvenir....hehehehe). Kamar mandi ku pun mayoritas berkeramik hitam. Kelir gelap ini juga ikut-ikutan nempel di mobil dan motorku.....Bahkan, setelah kelamaan jadi kuli di lautan Kalimantan, eh, kulitku juga perlahan tapi pasti menjadi makin hitam. Namun, aku baru sadar sekarang. Kalau ternyata, aku tuh ga punya celana dalam warna hitam. Kok bisa yah....???

Jangan-jangan, segala imej orang-orang tentang hitam itu melekat pada diriku yah.... Sebagai seorang pria lajang yang misterius, sangar. Dimana selalu hidup dalam jalan kegelapan. Meski suasana hati selalu kelam dan temaram. Namun, terlampau seksi dan menggairahkan. Dan menyukai sesuatu atau bahkan seseorang yang eksklusif, mewah serta elegan. Serta selalu bersikap netral dalam setiap kesempatan. Kayanya..... bukan aku banget kan.....???
Au ah..... GELAP...!!!!!!

Pake HITAM..... Siapa Takut....!!!!!

e.r.i.c.s.a.m

Sunday, February 18, 2007

Kangen

wuuuuuuufffffffffffffffff.....................!!!!!!!!!!!!

hampir setahun sudah diriku tidak menyalurkan hasrat tuk menulis. akhirnya tak tertahankan juga...!!!!! untungnya, aku tidak butuh waktu yang lama untuk kembali membiasakan kesepuluh jemariku menari-nari bebas di atas tuts kibor...... yah....pengalaman sebagai jurnalis, memang sempat membuat ku kecanduan. sambil ditemani sebungkus dji sam soe, secangkir kopi hangat dan lagu-lagu mp3 yang diputar

tapi, tulisan-tulisan ku yang lalu merupakan bagian dari pekerjaan..... ingin juga siy, punya sesuatu yang bisa jadi tempat aku mencurahkan isi hati dan isi kepala.....personally!!! SURE!!!..... mungkin blog ini bisa jadi salah satunya......

Harus ku kui kalau aku memang lebih suka say something directly ke teman-teman. Karena bisa dapat langsung ekspresinya.....Namun, rasanya ada kesenangan baru jika apa yang ada di kepala dan hati ini bisa tertuang ke dalam sebuah tulisan. Entah tulisan itu enak dibaca atau tidak. Yang penting........hasrat tersalurkan....!!! (positive way lah)

aku harap, kehadiranku di dunia blog ini bisa memberi angin segar dalam dunia persilatan..... hehehehe..... maksudnya, bagi siapa aja yang baca. yah, minimal buat diriku sendiri lah.... Sebelumnya, terima kasih ya buat rekans yang udah meluangkan waktu untuk membaca blog ku ini........

enjoy aja lagi.....

salam,
e.r.i.c.s.a.m